HURU – HARA SABEN AREH

September 29, 2023 0 Comments

Saya seorang ibu rumah tangga yang sejak tahun 2009 sudah mempunyai tambahan jabatan yaitu menjadi pendidik di bidang Anak Usia Dini, terjadinya tambahan jabatan ini berawal dari tetangga yang mendirikan Lembaga untuk merengkuh anak – anak sekitar bermain bersama, sejak saat itu karir saya di mulai.   Pertaruhan waktu dan tanggung jawab bertambah, lambat laun sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi, Lembaga tersebut goyah, kepala suku sudah tidak menyokong kami, sehingga membuat saya mengundurkan diri. Lewat informasi teman sejawat saya memberanikan diri untuk mendaftar di SIT Permata Kota Probolinggo. Saya kira perjalanan akan mulus, tapi jeda waktu yang singkat mampu membuat hari – hari teramat lambat, menunggu informasi interview dan keputusan melanjutkan membuat hati panas dingin, sampai diri ini memberanikan diri untuk menghubungi pihak Yayasan sudah diterimakah atau memang belum rezeki?

Selasa, 27 September 2016 menjadi saksi dimana surat itu dilayangkan kepada seseorang yang Bernama Esti Qorina Ikhtiari, S.Pd, dengan tujuan TB IT Permata 2. Dengan syarat dan ketentuan yang di tetapkan saya berhasil menduduki kursi tersebut dengan bangga membawa nama SIT Permata Kota Probolinggo. Awal karir di TB 2, begitu panggilan kecil untuk lembaga kami, saya menjabat sebagai Guru Pendamping yang bertugas membantu wali kelas mendampingi anak – anak di kelas. Jabatan ini hanya berlangsung beberapa bulan, karena wali kelas di kelas kami akan di mutasi ke jenjang sekolah lebih tinggi, siap tidak siap saya menerima dengan hati yang lapang, jabatan baru yang akan saya sandang yaitu Wali Kelas. Bukan hal buruk menyandang status baru, karena saya sudah pernah punya pengalaman 7 tahun di lembaga yang lama, hanya saja system mekanisme yang jauh berbeda.

Hari demi hari di lalui dengan penuh kehetican yang uuwaaaw…awal pegang kelas dan langsung di supervisi kepala sekolah. Detak jantung berpacu lebih cepat mengalahkan lari estafet, sempat berpikiran buruk sebagai wali kelas yang minim pengetahuan dan panjatan doa terbaik yang selalu dilantunkan, tapi di hari itu Sang Khaliq menunjukkan kuasaNya dengan menyebutkan nilai terbaik dan berupa sanjungan atas pencapaian yang hanya hitungan bulan di lalui. Tak sampai di ujung penilaian, tambahan tugas pun sudah menanti, Waka Kesiswaan adalah hal yang tabu di telinga ini. Teman sejawat berkata “kamu di jadikan wakil kepala sekolah”, ah…aku tak serta merta percaya ucapan mereka. Tugas tersebut yang seabrek di limpahkan dengan hati – hati dari waka kesiswaan yang terdahulu kepada saya yang masih bau kencur, apa saja tugas – tugasnya, dari penerimaan murid baru, menghadapi walimurid baru yang akan mendaftar, pengajuan anggaran dana observasi, panitia perenting akbar, DDTK, menyiapkan PJ PHBI – PHBN dan semua pokok yang berhubungan dengan siswa menjadi tanggung jawab saya. Dengan terpilihnya saya sebagai Waka Kesiswaan merupakan kebanggan tersendiri bagi saya pribadi, karena saat mengemban tugas tersebut saya bisa berhadapan dengan bermacam – macam karakter orang yang mampu mengasah keberanian dan pengalaman yang tak ternilai. Selama menjabat saya banyak sharing dengan kepala dan teman-teman di sekolah untuk menunjang tercapainya kerjasama dalam kegiatan kelembagaan.

Lelah….pasti, disisi lain ada para malaikat kecil yang setiap hari menciptakan Huru – Hara di sekolah. Dari yang pipis di celana, pup yang glundung, kaki ketusuk tuspin, jari tangan kejepit pintu, dahi kebentus ujung ayunan, kaki ketusuk paku di meja, tangan keseleo, tapi lelah ini terbayar dengan tangis, canda tawa para malaikat kecil, selalu ada saja tingkah pola mereka yang membuat hati ini tergelitik . Inilah dinamika kehidupan menjadi seorang ibu rumah tangga dengan tugas tambahan lainnya.

Di setiap awal tahun ajaran baru, saya dan teman – teman membuat rancangan pembelajaran selama 1 tahun ajaran, rancangan ini di ebrikan pada murid sebagai stimulasi perkembangan dan pembentukan karakter pada diri anak yang tentu sesuai tema yang di sesuaikan dengan lingkungan sekolah dan hal – hal ringan di sekitar anak. Sehingga menumbuhkan jiwa kekepoan juga untuk para orang tua, karena di TB 2 ada kegiatan Outing Tema dan festival pendukung. Tema yang kami tentukan dan sepakati juga menjadi ajang refresing guru, salah satu yang pernah kami angkat yaitu Tema : Alam Pegunungan, sub tema : Tanaman yang tumbuh di gunung. Beberapa guru dan pj tema akan survey lokasi, lokasi 1 yaitu di desa Beras kecamatan Sumber, dengan berbekal info dari saudara saya yang tinggal di sana berangkatlah kita naik angkot khusus menuju ke Beras, sampai di tujuan kita di sambut pemandangan alam yang asri meski perut menahan mual akibat liku – liku jalan yang di lewati. Tak sampai di situ, kita pindah survey di lokasi ke 2 yaitu desa Ngadisari, di sana kita bertemu dengan bu Perni, beliau guru TK di wilayah tersebut, kami survey di sawah beliau dimana sawah tersebut berada di area wisata Penanjakan Seruni Point. Betapa gembira hati ini saat jalan – jalan berkedok survey kami lalui bersama teman – teman, dan lokasi ke 2 ini pilihan tepat untuk anak – anak yang akan di ajak Outing Tema. Saat pelaksaannya orangtua sangat antusias sekali saat mendengar info bahwa anak – anak mau jalan – jalan ke daerah pegunungan tanpa di damping orang tua, mereka berpikir keriwehan bu guru saat bersama anak – anak di gunung nanti. Atas izin Sang Khaliq perjalanan dan pelaksanaan berjalan dengan lancer tanpa ada yang rewel, anak – anak senang sekali saat ikut memanen kentang dan bawang prei. Tak lupa saya mengabadikan moment tersebut dan diunggah di laman fb sekolah Tbit Permata II.

Selain kegiatan pembelajaran yang sudah include jalan – jalan, lingkungan kerja yang nyaman juga menjadi factor kebetahan kita dalam bekerja. Awal bergabung dengan TB 2, berat badan yang awalnya 52 kg sampai detik ini berada di angka 76 kg, angka yang fantastis meningkat. Ke”makmur”an tersebut menjadi bahan lelucon saat saya dan teman – teman bercengkrama di waktu senggang. Selain itu, teman – teman di TB 2 juga enak di ajak kompromi, baik dalam hal pekerjaan maupun keluarga, TB 2 merupakan rumah ke 2 bagi kita.

Bagi pegawai Yayasan Amanah yang baru bergabung dengan SIT Permata Kota Probolinggo, akan di upgrade terkait ilmu pengetahuan dan kerohaniannya. Bersama kelompok yang sudah di tentukan, kami akan mengadakan kajian keislaman, tilawah Bersama, setor hafalan dll. Mungkin untuk orang awam sekitar kita, setor hafalan menjadi hal yang di anggap tabu karena hal demikian ini belum pasaran. Awal – awal saya mencoba hafalan begitu berat godaannya, tapi lambat laun karena lingkungan kerja dan lingkungan keluarga sangat mendukung serta tuntutan kita sebagai pendidik yang bergabung di SIT Permata Kota Probolinggo harus mencapai target di juz 30. Alhamdulillah saya pernah tuntas 2 kali setoran hafalan di juz 30, hafalan ternyata gampang yang sulit menjaga hafalan ini agar tetap terpatri dalam diri kita. Di tempat ini kita tidak hanya mendapatkan materi tapi juga psikis kita yang Insyaallah akan selalu terjaga untuk berada di jalur yang lurus. Inilah sekelumit Huru – Hara Saben Areh selama di TB 2.

BIODATA PENULIS

Nama : Esti Qorina Ikhtiari

Nama Panggilan : Esti

Nama panggung : Ice_tea

Alamat : jln Rambutan kelurahan Jrebeng Kidul kecamatan Wonoasih

Usia : 33 tahun

Status : bersuami 1 beranak 2

Maaf saya kalua tidak punya foto selfie, ini saya ambil saat groufie

 

 

 

 

0 Reviews

Write a Review

One thought on “HURU – HARA SABEN AREH”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *