TEMPAT YANG TEPAT

September 22, 2023 0 Comments

Menjadi seorang guru sebenarnya bukanlah menjadi cita-citaku sedari kecil, aku hanyalah seorang anak desa yang terlahir bukan dari keluarga yang memiliki latar belakang Pendidikan yang tinggi. Dulu cita -cita terbesarku dan menjadi tujuan utamaku saat memasuki bangku sekolah setelah lulus hanya ingin bekerja di pabrik atau pun kantoran,keinginan terbesarku hanya ingin membantu meringankan beban keluargaku secara financial. MashaaAllah,,,ternyata Allah berkehendak lain, dengan segala lika liku kehidupan dan perjuangan, Allah mudahkan Langkah pertamaku lulus sarjana Pendidikan, Allahu Akbar,,,,sebuah gelar yang sebelumnya tidak pernah ada dalam benak seorang anak desa. Dan perjalananku pun menjalani profesi seorang guru PAUD dimulai sejak lulus SMK tahun 2007….

Walaupun profesi sebagai guru PAUD bukanlah profesi yang aku impikan, tetapi pilihan itu terpaksa diambil oleh ku yang baru lulus sekolah untuk mengisi kekosongan “dari pada nganggur”. Aku pun menjadi seorang guru PAUD itu pun tak lepas dari bantuan seorang kerabat, jadi ya sudahlah,,,dijalani sembari menunggu panggilan dari beberapa pabrik yang sempat aku titipkan surat lamaran kerja.

Tahun pertama, ketika pertama kali menjalani profesi sebagai seorang Guru PAUD sangatlah berat, ada perasaan tidak nyaman dan keterpaksaan setiap kali mau berangkat ke sekolah tempatku bekerja, walupun berat aku tetap mencoba bertahan dengan keaadaan, apalagi setelah melihat dan merasakan kedekatan dengan anak-anak yang begitu menggemaskan, perasaan “terpaksa” mulai berangsur- angsur berkurang,dan seiring berjalannya waktu perasaan itu berubah menjadi sayang.Entahlah,,,kenapa perasaan sayang ini semakin kuat, apa mungkin karena pada dasarnya  aku memang sangat menyukai dan menyayangi anak-anak.

Di tahun kedua perasaan capek, jenuh dan bosan mulai menghantui, mungkin karena lingkungan tempat kerja dan rekan kerja yang kurang mendukung, ditambah lagi gajiku yang tidak sebanding dengan waktu yang aku habiskan di sekolah, sehingga untuk menambah penghasilan aku harus berkerja paruh waktu. Dengan segala pertimbangan pada akhirnya aku memutuskan untuk berhenti menjadi guru PAUD di akhir tahun ajaran.

 

Ketika hati dan pikiran mantap untuk berhenti menjadi Guru PAUD, Qodarullah,,,Allah membuka jalan lain agar aku tetap menjadi guru PAUD. Tahun 2010 merupakan awal tahun aku mengenal SIT Permata Kota Probolinggo, waktu itu aku sempat cerita dan berpamitan kepada teman-teman sesama guru akan berhenti dan bekerja di pabrik, setelah mendengar ceritaku  kepala sekolah  KB-TPA IT Permata yang merupakan teman di satu organisasi keprofesian yang sama memintaku untuk masuk di lembaga yang beliau pimpin saat itu . Dan akupun mengiyakan permintaan itu dengan alasan mencoba suasana baru kalaupun aku tidak betah bs berhenti kapan saja .

Tahun pertama menjadi bagian dari keluarga di SIT Permata Kota Probolinggo sangatlah terasa berat buatku, bukan karena materi,,,dibandingkan dengan lembaga sebelumnya bekerja di SIT Permata Kota Probolinggo keadaanya jauh lebih baik, penyebab utamanya karena menurut egoku saat itu selama bekerja di SIT Permata Kota Probolinggo segala sesuatu serba diatur , mulai dari hal sepele sampai yang berat misalnya dalam hal berjilbab,mulai dari ukuran,tebal tipis bahan sampai panjang jilbab pun diatur,yang aku pikirkan saat itu“alamak,,,,,bekerja dan menjadi guru PAUD saja ribet banget sih,harus ini dan itu”,belum lagi aturan lainnya,,,bikin geleng-geleng kepala “ribet”.Dan tentu saja apa yang aku jalani  sangat-sangatlah berbeda dengan lembaga sebelumnya, dilembaga sebelumnya, memang  ada aturan untuk pegawai tetapi tidak seperti di SIT Permata Kota Probolinggo.

Karena segala yang dilakukan tidak dari hati,,,mulailah ada perasaan tidak nyaman dan capek, perasaan ingin berhenti bekerja sempat terbersit diawal tri semester pertama, tetapi qodarullah Allah sekali lagi menunjukkan kasih sayangNya kepadaku, disaat hati dan pikiran mulai goyah,,,,Allah hadirkan rekan kerja yang begitu luar biasa, perlakuan mereka melebihi saudara kandung,,,,,mereka hadir menjadi bagian dari perjalananku, iya,,,mereka adalah rekan kerjaku,,,tak pernah ada ikatan darah tetapi mereka menerima keadaanku,merangkulku dengan cinta dan kasih sayang, menguatkan dan mengajarkan banyak hal,menjawab semua pertanyaan yang ada dibenakku selama ini dengan cara mereka sendiri, bahasa yang lembut dan santun, kedekatan hati layaknya saudara kandung, rekan kerja yang solid, cinta tak bersyarat membuatku mulai melembutkan hati,,,,

MashaaAllah sebuah lingkungan kerja yang sangat jauh berbeda dari tempatku sebelumnya, orang asing yang tak hanya menjadi rekan kerja tetapi juga sebagai saudara yang selalu mengingatkan akan kebaikan,sungguh circle kekeluargaan yang sangat luar biasa. Tahun 2010-2016 betapa aku mencintai profesiku sebagai guru PAUD di KB-TPA IT Permata Kota Probolinggo, selama 6 tahun melalui proses yang panjang dengan begitu banyak lika liku kehidupan bukanlah mudah, aku benar-benar menikmati setiap prosesnya tanpa ada keterpaksaan.

Langkah kaki terasa lebih ringan ketika segala sesuatunya dilakukan dengan hati dan keikhlasan, selama menjalani profesiku sebagai guru PAUD di KB-TPA IT Permata, kecintaan pada anak – anak yang menggemaskan semakin kuat, selalu rindu dengan celoteh mereka, merasakan betapa bahagianya mereka ketika melihatku sebagai guru kelasnya, baru datang memasuki gerbang sekolah, mereka berebut ingin menggandeng tanganku dan duduk di sebelahku, perasaan bahagia saat mereka mencium tanganku, memelukku dan memanggilku “Ibu”, melihat tingkah mereka ketika mengeskpresikan berbagai cerita dan pengamalamannya adalah sebuah  kebahagiaan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, laporan-laporan sepele yang selalu membuatku tersenyum bahagia seperti “Bu gulu tadi datangnya aku pintel g nangis” adalagi yang laporan“bu gulu aku pintel sudah g minum dot”,dan masih banyak lagi cerita menggemaskan lainnya. MashaaAllah rutinitas pagi yang selalu membuatku selalu bersemangat menjalani hari-hariku.

Tahun 2017 Allah kesekian kalinya menunjukkan sayangNya kepadaku, dengan menempatkan ku pada situasi dan kondisi untuk beralih dari zona nyaman,yah,,,,perpindahan tugas dari KB- TPA IT Permata ke Lembaga TKIT Permata 2 memberikan kesan tersendiri , sebenarnya seluruh pegawai Yayasan Amanah akan bertemu dan berinterkasi satu sama lain dalam berbagai kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh  Yayasan  Amanah, tetapi bagi aku pribadi tentu tidaklah mudah hadir ditengah-tengah lingkungan baru dan orang-orang dengan karakter dan watak berbeda dari rekan sebelumnya,sehingga muncullah perasaan was-was karena kekhawatiran yang ditimbulkan oleh pikiran sendiri.

Tahun ajaran baru 2017/2018 menjadi tahun awal kepindahan tugas,yang sebelumnya sudah dipenuhi derai air mata ketika melepas saudara seperjuangan selama 6 tahun membersamai.Berat rasanya ketika pertama kali memasuki gerbang sekolah yang berbeda dari biasanya,,,”Selamat datang bu ima dan selamat bergabung menjadi  keluarga baru di TKIT Permata 2”,” iya bu ima,,,selamat bergabung ya,,,semoga betah disini,,,(sapanya sambil tersenyum).Iya,,,itulah sambutan pertama yang aku dengar saat  moment perkenalan. MashaaAllah kesan pertama ketika memasuki situasi dan kondisi baru ternyata jauh dari pikiran-pikiranku sebelumnya, kehadiranku benar-benar disambut dengan tangan terbuka dan senyuman, ternyata memang benar ketika seseorang memiliki “ilmu” sikap, perilaku dan tutur katanya juga akan berbeda, jika tidak di SIT Permata Kota Probolinggo mungkin rotasi dan mutasi pegawai akan terasa sangat berbeda , mungkin aku juga akan merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan dan suasana baru.Kepindahan tugas di jenjang yang lebih tinggi ini memberikan dampak yang luar biasa bagiku.

Di lingkungan baru dan mendidik anak-anak di usia TK sangatlah berbeda dari sebelumnya, di usia TK anak-anak lebih aktif dan lebih kritis dalam berbagai hal, tentu saja menjadi pengalaman baru dan tantangan baru bagiku, aku harus banyak belajar dan menyesuaikan diri dalam mendampingi perkembangan anak usia TK, terus berinovasi,berkreasi, mengolah emosi dan bahasa harus benar-benar menyesuaikan usianya, Alhamdulillah selama beradaptasi tidak mengalami kesulitan apapun, rekan kerja di TKIT Permata 2 sangat membantu proses belajarku dan mengembangkan potensi yang aku miliki.

MashaaAllah “maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan” makna dari surat ini mungkin sangat tepat menggambarkan kondisiku saat ini,,,ternyata bukan materi yang dulu ingin sekali aku raih yang akan membuatku bahagia,,,,tetapi lingkungan kerja ,rekan kerja yang solid, saling mengingatkan akan kebaikan, walupun terkadang kami berselisih paham tetapi tak pernah sampai berlarut-larut dalam perselisihan, karena kami saling memahami satu dengan lainnya, tak hanya sebagai rekan kerja tetapi lebih dari itu, hubungan yang terjalin bagaikan hubungan saudara kandung.

Bagi kami menjadi guru PAUD bukan hanya sekedar memahami tugas pokok sebagai seorang pendidik, bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, bernyanyi dan bermain tepuk, tetapi bagaimana kami menghadirkan cinta, meninggalkan ego masing-masing,menanamkan akhlak dan menjadi teladhan bagi anak didik kami itulah yang kami bangun dalam menyatukan visi dan misi.

Rasa cinta akan pekerjaan yang aku tekuni sebagai guru PAUD selain dukungan dari teman-teman dan lingkungan tempatku bekerja, peran Yayasan juga sangat berpengaruh besar dalam proses mengembangkan potensi dan jati diriku, banyak kegiatan positif yang diselenggarakan oleh yayasan dan SIT Permata Kota Probolinggo, khususnya dalam meningkatkan kompetensi guru dalam hal apapun , tidak hanya dari segi akadamik tetapi ruhiyahpun dibangun dan dipenuhi, seperti kegiatan saat pondok ramadhan,upgrading guru,sehingga membuka hati dan pikiran bahwa menjadi guru tidak hanya hadir dalam segi fisik tetapi hati juga harus dilibatkan, mendidik dengan cinta dan sepenuh hati.

Walaupun profesi sebagai guru PAUD masih dipandang sebelah mata,tetapi aku sangat mencintai diriku yang sekarang, syukur ,ikhlas dan libatkan Allah dalam hal apapun, karena sejatinya apa yang kita lakukan tujuannya hanya satu mencari Ridho Allah untuk mencapai keberkahan dan kebahagia dunia akhirat. Semoga tulisan kecil ini  bisa memberikan sedikit  motivasi dan inspirasi khususnya bagi seluruh pendidik PAUD yang sedang berjuang dan ikhlas mendidik Anak Usia Dini.

BIODATA PENULIS

Siti Halimatus Sa’diyah,S.Pd. Penulis lahir dari orang tua bernama Fauzan Mashudi (ayah) dan Sariya (Ibu) sebagai anak kedua dari 2 bersaudara (alm).Saat ini penulis bertempat tinggal di Jln.Walikota Gatot GG.18 No.19 Rt/Rw/06/06 Kel.Kanigaran Kec.Kanigaran Kota Probolinggo. Penulis menempuh pendidikan di SDN Curahsawo 2 ( Lulus tahun 2001),melanjutkan ke SMPN 1 Gending (Tahun 2004),SMK Muhammadiyah 1 Probolinggo(tahun 2007), STAI Muhammadiyah jurusan

Pendidikan Agama Islam(2015)),Universitas Terbuka jurusan Pendidikan anak Usia Dini(2020).Saat ini penulis aktiv sebagai pengurus dibeberapa organisai keprofesian antara lain,ketua Gugus kecamatan Kedopok (tahun 2019-sekarang),Sekretaris PKG Kec.Kedopok (2019-Sekarang),Sekretaris FKG PAI Kota Probolinggo (2020- Sekarang),Ketua Danus Daerah Probolinggo (Tahun 2021-Sekarang).Dan saat ini penulis juga aktiv sebagai pendidik dilembaga SIT TKIT Permata 2 Kec.Kedopok Kota Probolinggo.

0 Reviews

Write a Review

One thought on “TEMPAT YANG TEPAT”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *