Permata Yang Berkilauan

September 22, 2023 0 Comments

Hari  itu menjadi hari yang sangat mendebarkan jantung saya… tepatnya pada hari sabtu tanggal 2 juli 2022. Siang itu saya sedang berada disebuah kamar rumah sakit di kota probolinggo menemani anak saya yang tengah menjalani perawatan intensif. belum redah debaran jantung saya terdengar dering hanphone panggilan video call untuk rapat persiapan tahun ajaran baru di sekolah tempat saya mengajar. Sebut saja TKIT PERMATA 2 kedopok yang merupakan salah satu dari beberapa Sekolah Islam Terpadu/ SIT dikota probolinggo. saya mengikuti rapat itu secara online.

Pada rapat tersebut akan di informasikan terkait perombakan kelas karena tahun ini akan dibuka 4 kelas untuk kelompok A yang sebelumnya hanya 3 kelas. Di tahun sebelumnya saya mendapat amanah sebagai wali kelas kelompok B. Merupakan perombakan yang sangat mengejutkan bagi saya bahwa di tahun ajaran baru ini saya di amanahi sebagai wali kelas kelompok A, ya, kelas A4 kelas dengan kelompok usia  paling kecil. dibenak saya, kelas paling kecil butuh ekstra sabar kondisi hati dan pikiran yang benar-benar bisa membuat anak merasa nyaman dan aman dengan gurunya dengan kondisi saya yang masih wira wiri  rumah sakit, pikiran dan emosi yang tidak menentu.

Belum berakhir rapat tersebut, saya harus izin mengakhiri rapat by video call karena panggilan  perawat yang akan memberikan tindakan pada anak saya. Didepan pintu ruang tindakan pikiran saya kacau dan semakin kacau saat mendengar tangis suara anak saya dari dalam ruangan, dalan hati saya spontan “oke stop, saya risent !! Saya fokus anak saya” dalam hati. Selesai dari ruang tindakan dokter memberi penjelasan bahwa semuanya baik-baik saja dan ibu tetap semangat berdoa.

Alhamdulillah 6 hari berlalu dirumah sakit dan kondisi anak saya berangsur membaik walaupun harus kontrol kesehatan secara rutin di malang. Dan sayapun berniat mengahadap kepala sekolah untuk mengungkapkan niat saya berhenti mengajar. Singkat cerita bermula dari chating whatshapp, saya mengawalinya dengan memastikan kembali hasil rapat kemarin tidak berubah, belum sempat saya mengutarakan niat saya untuk silaturahmi kerumah kepala sekolah,  kepala sekolah saya menjawab iya sesuai yang bu nelly dengar kemarin bu nelly saya amanahi memegang kelas paling kecil dengan semua pertimbangan dan kepala sekolah saya menegaskan, “tenang bu Nelly, bu nelly tidak sendirian… nanti akan ada guru pendamping yang akan menemani dan menggantikan bu nelly jika bu nelly masih harus kerumah sakit”. Sejenak saya menghentikan komunikasi karena saya tidak bisa menggambil keputusan dalam kondisi seperti ini. Lalu saya buka chatting lain dari beberapa teman yang memberikan motivasi kepada saya. Alhamdulillah amunisi hati untuk melangkah mulai terisi kembali.

Waktu terus berjalan seiring kesibukan saya merawat anak saya, dan sampailah sudah pada waktu dimana saya dihadapkan dengan kegiatan home visit murid baru. SIT Permata Kota Probolinggo  merupakan sekolah inklusi dengan memberikan fasilitas pendidikan khusus kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus. Untuk mendukung program inklusi, kami Guru di TKIT Permata 2 mengawalinya dengan kegiatan home visit untuk menggali informasi terkait pembiasaan dan pola asuh anak dirumah, home visit menjadi kegiatan rutin setiap tahun ajaran baru dimana saya harus keliling kerumah-rumah wali murid baru untuk observasi. Terang saja dibenak bak muatan positif dan negatif yang saling tarik menarik antara lanjutkan atau stop menjadi maghnet kuat yang hampir setiap waktu membebani pikiran saya.

Hingga suatu malam saya sangat gelisah, tidak bisa tidur, binggung, resah, Khawatir semua rasa bercampur aduk, hingga pada saat itu pandangan saya terfokuskan pada selembar kertas yang berserak dimeja depan saya, saya menatap kertas itu yang berisikan data murid kelas A4, sayapun tercengang oleh alamat-alamat wali murid yang jauh jaraknya dari sekolah, beberapa alamat yang saya belum tau di mana pastinya rasa gelisah muncul kembali hingga mata saya melirik ke kolom nama murid-murid kelas A4 yang belum saya kenali satu per satu spontan terlintas senyuman ceria anak-anak waktu MPLS juga sekilas teringat perjalanan dan perjuangan saya dengan teman-teman di tahun-tahun sebelumnya keliling homevisit terkadang hingga mendekati maghrib masih diperjalanan.

Tanpa menjama kertas itu tiba-tiba pikiran saya tersadar “Astaghfirullahaladzim…. aku kan punya Allah kenapa aku harus binggung” spontan saya bergegas kekamar mandi menggambil air wudhu, dengan air mata yang terus mengalir dimalam yang sepi itu saya adukan semua kegelisahan dan kekhawatiran saya kepada NYA, sejenak teringat taujjih yang pernah disampaikan oleh bidang SDM yayasan amanah pada kegiatan pembinaan guru SIT Permata Kota Probolinggo, yang dalam taujihnya beliau menjelaskan, “Dalam aktifitas yang kita lakukan setiap hari pastinya ada saja hal-hal yang membuat kita hati kita resah, bingung, takut, khawatir, kecewa, sakit hati dan lain-lain, tapi ingat sebagai seorang muslim tidak boleh lupa pada Dzat yang menciptakan kita, Dzat menguasai hati kita, Dzat yang membolak mbalikkan hati, ingat !! kita punya Allah, pada surah Al baqarah ayat 186 dijelaskan dengan tegas bahwa kedekatan Allah terhadap hamba-NYA, terutama dalam mengabulkan do’a dan Allah akan selalu bersama hamba-NYA dalam kondisi apapun” Alhamdulillah taujjih itu menambah celengan semangat saya bertambah.

Beberapa hari berlalu berbekal keyakinan dari-NYA juga dukungan dari keluarga dan teman-teman berdarah saudara di SIT Permata Kota Probolinggo yang mampu memahami dan memotivasi saya untuk tetap TEGAR mejalani kondisi ini. Alhamdulillah  saya pun melanjutkan semua rencana yang ada, seorang teman mengatakan “jalani dulu semampunya iinsya Allah nanti pasti ada jalan”, sayapun  ditemani teman-teman memulai home visit, di hari pertama dan kedua kami mengunjungi alamat yang terdekat, masih dalam kota.

Alhamdulillah  lima hari berlalu sampai sudah pada hari terakhir home visit , dengan semangat yang nyala-redup-nyala-redup saya ditemani teman saya menuju alamat home visit yang terbilang jauh, terutama bagi saya yang tengah membawa hati dan pikiran yang tak menentu. Alhamdulillah atas izin Allah tiga rumah dengan lokasi yang jauh akhirnya selesai saya datangi, rasa capek dan gelisah terbawa diperjalanan pulang, saat itu saya dibonceng teman saya, sepanjang perjalanan pulang kami disuguhkan dengan hamparan  sawah yang luas hembusan angin yang menerbangkan debu berkali-kali membuat mata saya terpejam, rasa dinginnya angin yang menyapa tubuh menjadikan badan terasa meriang, sesaat ketika itu bayang-bayang wajah dan senyuman murid-murid  yang telah saya datangi selama home visit sepekan ini terlintas dipikiran saya. Tiba-tiba saja terbelesit tanya dalam hati saya, “Dengan jarak rumah sejauh ini, kira-kira jam berapa mereka bangun dari tidurnya? Mandinya, sarapannya, sempat sarapan tidak ya.. bagaiman juga kondisi kesehatan anak-anak yang setiap hari pulang pergi kesekolah dengan jarak sejauh ini, kondisi angin selama, dan sebagainya?” tanya saya dalam hati. terbelalak mata saya yang terhempas angin tadi tetiba saja mengalirkan air mata. (dalam hati, “lho kok saya jadi nangis ya?” Sungguh..!!! senyuman dari wajah-wajah, tatapan mata mata  mereka seperti permata yang berkilauan di hati dan pikiran saya. Senyuman mereka  menggambarkan bahwa mereka ingin sekolah di TKIT PERMATA 2 kedopok. Spontan semangat saya terbagun, “saya adalah guru, guru yang akan mengenalkan islam kepada mereka, guru yang akan membimbing anak-anak menjadi generasi Rabbani. Seperti visi TKIT PERMATA 2, “Membentuk generasi Rabbani, mandiri, cinta lingkungan dan tanah air”. Ya! Saya adalah guru mereka, yang akan membersamai mereka untuk mewujudkan visi TKIT PERMATA 2 dan berusaha membantu harapan wali murid menjadikan anak-anak yang sholih dan sholihah atas izin Allah”. Disepanjang perjalan pulang itu semangat saya untuk melanjutkan dakwah dibidang pendidikan anak berkobar-kobar  seperti bendera Indonesia yang untuk pertama kalinya dikibarkan ditengah-tengah kemerdekaan dibersamai suara gemuruh takbir dan kata-kata MERDEKA dari para rakyat Indinesia. Hehe… kesadaran sayapun mulai terbangun saat teman saya menghentikan motornya disebuah masjid. Kami istirahat untuk melakukan shalat asar.

Waktupun berlalu, Alhamdulillah atas izin Allah juga dukungan dari keluarga, saudara dan teman-teman saya melanjutkan perjuangan dakwah dibidang pendidikan anak tepatnya di sekolah tercinta TKIT PERMATA 2 Kedopok. Satu hal penting yang menjadi alarm bagi saya bahwa sudah sepatutnya semua urusan apapun dalam hidup kita,  kita kembalikan kepada NYA dan Dia benar-benar ada untuk kita, menerangi lebih terang dari permata yang berkilauan. Alhamdulillah sejak saat itu semangat saya bangkit kembali, hari-hari terlewati dengan penuh keceriaan, melakukan dan  menemukan hal-hal baru bersama mereka para murid-murid A4 tercinta pemilik senyuman, seperti permata yang berkilauan.

Biodata Penulis

Nelly Indrakirana, S.Pd, lahir pada tanggal 26 September 1986 di desa Joho, kecamatan Pasirian, kabupaten Lumajang, Jawa Timur Indonesia. Pendidik taman kanak-kanak Islam Terpadu Permata 2 ini telah menamatkan pendidikan terakhir di Universitas Terbuka Jember pada tahun 2017 dan Menggeluti bidang pendidikan anak sejak tahun 2006.

Terhitung sejak tanggal 23 Novermber 2006 diamanahi sebagai pengasuh di Tempat Penitipan Anak Islam Terpadu Permata Kota Probolinggo yang beralamatkan di jl. KH Hasyim Ashari Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Tahun 2009 di amanahi sebagai Pendidik di Kelompok Bermain Islam Terpadu Permata yang beralamatkan di jl. KH Hasyim Ashari Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, dan pada tahun 2013 sampai sekarang diamanahi sebagai Pendidik di TKIT PERMATA 2 yang beralamatkan di jl. Mastrip gg. Nanas Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

Selain mengajar, Pendidik TKIT Permata 2 kedopok ini memiliki Hoby membaca buku pendidikan anak, menggambar,  membaca dan menulis puisi dan kata mutiara.

Prestasi yang pernah diraih adalah pemenang kedua lomba mendongeng tingkat kota pada 2007, pemenang pertama lomba membuat APE berkelompok dari bahan bekas tingkat Kota pada 2008, pemenang kedua lomba APE bahan alam pada 2014. Karya tulis ini merupakan karya tunggal pertamanya dalam rangka Milad Yayasa Amanah Kota Probolinggo. Semoga bermanfaat.

Email : tkitdua@gmail.com

Instagram : @TKITpermata02

Facebook : tKit Permata Kedopok

Whatshapp : 085258534289

 

 

 

 

 

 

 

0 Reviews

Write a Review

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *